Monday, October 8, 2007

Lailatul Qadr For All

Lailatul Qadr For All

Alhamdulillah, kita telah sampai pada penghujung Ramadhan, bulan penuh rahmat, berkah, dan ampunan. Semoga kita terus diberikan oleh Allah kesempatan dan kesehatan sehingga mampu menjalankankan segala amal ibadah kita sampai berakhirnya bulan suci ini sehingga kembali Fitrah sesuai dengan janji Allah SWT.Amin.

Bulan Ramadhan tidak terlepas dari malam Lailatul Qadr, yakni malam yang penuh dengan keberkatan, malam kemuliaan, malam yang penuh dengan kesejahteraan sampai terbit fajar, malam dimana turun malikat dengan ijin Allah SWT, dan juga malam turunnya Alqur’an dari Laut Mahfudz di langit ke tujuh ke Baitul Izza di langit pertama. Malam ini sangat penting bagi setiap individu, oleh sebab itu Nabi menyuruh isteri dan anak-anaknya untuk mencari Lailatul Qadr.” Ketika telah masuk malam sepuluh Ramadhan terakhir, nabi Muhammad SAW menghidupkan malam itu dengan membangunkan keluarganya serta mengencangkan sarungnya.”( Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Pengertian harfiyah malam Lailatul Qadr adalah malam ketentuan, maka malam itu seluruh kehidupan manusia ditentukan untuk setahun yang akan datang, sesuai firman Allah QS. Al –Qadr: “Pada malam itu malaikat turun untuk mengatur segala urusan dengan ijin Allah.”

Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian tersebut di atas, bisa kita perhatikan firman Allah dalam surat Al Qadr (1-5): Sesungguhnya telah Kami turunkan Al Qur’an pada malam Laitul Qadr. Tahukah kamu apa itu malam Laitul Qadr. Itulah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu malaikat turun dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan. Pada malam itu aalah malam yang penuh dengan kesejahteraan sampai terbit fajar. Dalam surat Dukhan juga disebutkan: “Sesungguhnya Kami turunkan Al-Qur’an pada malam penuh keberkatan.”

Al-Qur’an diturunkan secara keseluruhan pada malam Lailatul Qadr. Kejadian tersebut hanya sekali saja terjadi.
Karena keistimewaan malam Lailatul Qadr itu begitu besarnya maka kita sebagai umat muslim diberikan Allah kesempatan yang sama untuk meraih pahala seribu bulan.

Hal-hal yang dapat kita persiapkan untuk meraih malam seribu bulan itu antara lain dengan, melakukan I’tikaf untuk bermuhasabah( evaluasi hidup setahun yang lalu) dan Munajat( merancang program setahun mendatang) sehingga Allah akan menetapkan hidup kita yang lebih baik dengan amal yang bermanfaat. Dalam Hadits disebutkan: “Barang siapa yang beribadat pada malam Lailatul Qadr dengan penuh iman dan mengharapkan keridhaan Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”

Siti Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah tentang Do’a yang baik dibaca pada malam itu, maka Rasul menjawab,’Bacalah Do’a: “Allahumma innaka afuwwun kariimun tuhibbul afwa’fu anni. Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemberi maaf an Maha pemurah, senang memberikan maaf, maka maafkan dan ampunilah dosa-dosaku.”

Setelah menyimak Do’a tersebut, maka dapat kita ketahui bahwa sebaiknya malam itu dipakai untuk meminta ampun dan maaf atas dosa-dosa yang telah lalu. Setelah menyadari kesalahan di masa lalu, baru dicari bagaimana memperbaiki diri di masa datang sehingga masa datang lebih baik dari masa lalu. Setelah merancang program hidup kita setahun ke depan, maka kita bermunajat agar Allah memberikan taufiq-Nya dan keridhaan atas apa yang kita rancang tersebut. Agar Allah menerima rancangan kita, maka kita, maka kita iringi dengan zikir, shalat Sunnah dll. Mari kita jadikan malam Lailatul Qadr ini sebagai motivasi untuk meningkatkan amal ibadah, sebab sebagai muslim hari ini harus lebih baik dari hari yang lalu. Belum tentu kesempatan ini kita dapatkan di tahun mendatang. Fastabiqul Khairaat.

Baca selanjutnya »»